Posted in By vika valianty 0 comments

seiring berjalannya waktu dan berputarnya bumi mengelilingi lintasan matahari
hati yang sebelumnya terdampar jatuh dalam satu lubang hitam dan gelap
sempat terhancurkan oleh hembusan angin nan kuat hingga kerapuhan itu menghampiri
mengerjapkan mata mencoba tuk pungkiri apa yang terjadi dalam diriku
namun tak kutemukan satu jejak yang berikan tanda
semakin dalam aku berpikir semakin aku tersesat dan menjadi buta akan segalanya
buta dalam lubang yang gelap tanpa setitik cahaya menerpa
waktu yang berjalan dalam putaran bumi kian meninggalkan aku
aku yang masih tersesat dalam lubang yang seakan mengunci diri ini
hingga suatu saat aku dimuntahkan keluar dan mendapatkan seberkas cahaya
tuk temukan tapakan jalan kebenaran itu berada
jalan kebenaran yang sesungguhnya mengikuti aku namun tak tertangkap oleh kasat mataku
perasaan menyesal mengapa diri ini sempat terjebak dalam kegelapan
bagai kabut menyelaputi mata kehidupan
hingga mengenali diri sendiri saja tak sanggup kulakukan
namun aku pun bersyukur karena kini dapat kutemukan jawaban itu
meski hanya satu per seribu jawaban dari sekian deret pertanyaan benakku
namun itu sudah lebih dari cukup dan melebihi segalanya
kar'na mendapat setengah dari satu pertanyaan
telah melimpahkan sejuta ketenangan dalam hidup ini
ketenangan yang jadi dambaan hati kian ratusan tahun lamanya
senyuman yang tergores di bibir kini menghiasi wajah
memancarkan kebahagiaan kepada dia yang melihat aku
melihat aku berseri dan menyebarkan sinar kehidupan
yang sempat terhilang namun kini kembali lagi
menyelimuti jiwa yang dahulu terhempas
dan menghapus tetesan air mata yang terjatuh
kehidupan yang telah dipulihkan oleh jawaban dari sang waktu

.vika.