14.11.09 [part 2]

Posted in By vika valianty 2 comments

segelintir cahaya menerpa masuk dalam jendela hatiku. aku yang kian duduk termenung menanti dan terus menanti seakan mendapat secercah senyuman, meskipun aku tak mengerti apa yang aku nantikan, namun cahaya yang menerobos masuk seakan mengatakan,, dia yang kunantikan telah datang..

dia? siapakah dia? entahlah aku tak tahu, benakku bisikkan.. dia.. dia.. dia.. sosok yang kepadanya hatimu meletakkan segala sayangmu. satu dari berjuta misteri terungkap.. misteri yang selama ini berkecamuk dalam lubuk hatiku. akankah ada lagi setitik misteri nan terungkap seiring berjalannya waktu? aku tak mengerti.

hembusan nafasnya menyadarkan aku dari lamunanku. entah mengapa kusadari.. inilah tatapan mata yang kian lama kurindukan. kehangatan dekapan yang kudambakan. waktu terus bergulir.. kutemukan dirinya begitu dekat dengan ragaku. aku tak ingin dia musnah.. hati yang terhempas dalam cintanya. kini terikat erat dengan hatinya.

kudapatkan senyuman di dalamnya, kudapatkan kebahagiaan bersamanya. kurasakan kehangatan dalam dekapnya. namun.. siapakah dia? siapakah dia yang memberikanku segalanya ini? haluan nafas yang selalu mengalir dalam darahku.. bagaikan racun yang merasuk dan tak dapat terenyahkan. karena hatiku telah terikat erat dengan hatinya. 1001 pertanyaan kian jadi misteri dalam benakku.

tatapan matanya penuh harapan. dalam dan sangat dalam. harapan akan cinta. aku dapat mengerti.. dan aku dapat pahami. segala yang menjadi kehausan hatinya. meskipun tak ada satu katapun yang mengungkapkan.

hari demi hari bergulir di sinilah kita berada di sebuah ruangan. hanya berdua. aku dan kamu.. jika aku kembali kepada dunia.. dapat kuhitung waktu sebelas bulan kebersamaan kita. berbagi segala canda, tawa, tangis, dan tetesan air mata.

kutanamkan dalam lubuk hatiku bahwa kaulah sosok yang sangat kusayangi. sosok yang selalu ada di hati dan tak akan pernah pupus jiwamu dari jiwaku. ragamu dari ragaku. hatimu dari hatiku. cintamu dan cintaku.
sosok yang begitu dekat meski raga tak selalu bertemu..

vika.